Larutan asam dan basa merupakan contoh
dari larutan elektrolit (konduktor yang baik). Mengapa asam atau basa dikatakan
sebagai larutan elektrolit? Masih ingatkan kalian apa itu larutan elektrolit? Kita
dapat menganalogikan bagaimana suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan
elektrolit sebagai suatu tim sepakbola.
"Suatu tim sepak bola
selalu bekerjasama untuk dapat memasukkan bola ke gawang. Jika tim ini hanya berkumpul
hal yang tidak mungkin mereka dapat memasukkan bola ke gawang, sehingga mereka
harus berpencar dan mengoper bola satu sama lain dan akhirnya dapat
menghantarkan bola ke gawang. Begitu juga dengan suatu senyawa. Senyawa yang
tidak dapat berpencar (terionisasi) seperti pada tim sepak bola tidak akan
dapat menghantarkan listrik layaknya pemain sepak bola yang menghantarkan bola
ke gawang. Pemain sepak bola ini bagaikan ion-ion pada suatu senyawa (ion
positif dan negatif). Dimana ion-ion inilah yang akan menghantarkan muatan
listrik"
Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidrogen
(H+). Asam yang bersifat
korosif ini umumnya merupakan senyawa kovalen. Misalnya
hidrogen klorida yang merupakan senyawa
kovalen, tetapi apabila dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya.
HCl(aq) + H2O(l) → H+(aq) + Cl–(aq)
Dari gambar di atas
dapat dilihat bahwa HCl terurai membentuk ion-ionnya yaitu H+ dan Cl-.
Ion H+ dalam larutan tidak dapat berdiri sendiri. Ion H+
tidak berupa proton bebas akan tetapi terikat pada molekul air, membentuk H3O+
(ion hidronium). Ikatan apa yang dibentuk antara H+ dan H2O?
Jika HCl
dilarutkan dalam air, HCl akan terurai sempurna, bagaimana dengan hidrogen
Fluorida, HF? HF merupakan asam lemah sehingga sebagian kecil molekul HF yang
akan terurai apabila dilarutkan dalam
air seperti pada gambar di bawah.
HF(aq)
H+(aq) + Cl-(aq)
Gambaran submikroskopik HF yang
dilarutkan dalam air dapat dilihat pada Gambar 3.
HCl hanya dapat
memberikan satu ion hidrogen (proton) per molekul asamnya. Asam semacam ini
disebut asam monoprotik. Banyak
senyawa lain yang dapat memberikan lebih dari satu proton per molekul asamnya.
Asam semacam ini disebut asam poliprotik.
Dua contoh lain adalah asam sulfat, H2SO4 dan asam
fosfat, H3PO4.
Asam sulfat disebut
juga suatu asam diprotik karena tiap
molekulya dapat memberikan dua proton. Disosiasi asam ini terjadi dalam dua
tingkat
H2SO4(aq) → H+(aq) + HSO4-(aq)
HSO4-(aq)
H+(aq) + SO42-(aq)
Demikian juga asam
fosfat, yang merupakan contoh dari asam triprotik, akan terdisosiasi dalam tiga
tingkat.
H3PO4(aq)
H+(aq) + H2PO4-(aq)
H2PO4-(aq)
H+(aq) + HPO42-(aq)
HPO42-(aq)
H+(aq) + PO43-(aq)
Perhatikan bahwa
tingkat kedua pada disosiasi asam sulfat adalah suatu reaksi kesetimbangan
(hanya 10 % dari HSO4- akan terdisosiasi). Walaupun
demikian, asam sulfat digolongkan ke dalam asam kuat karena disosiasi tingkat
pertamanya adalah sempurna. Asam fosfat yang digunakan dalam pembuatan pupuk,
detergen dan berbagai macam minuman ringan seperti cola, adalah suatu asam
lemah karena ketiga tingkat reaksinya merupakan kesetimbangan. Jadi, reaksinya
tidak sempurna.
Perlu diingat bahwa
yang menyebabkan sifat asam adalah ion H+. Oleh karena itu, senyawa
seperti etanol (C2H5OH), gula pasir (C12H22O11),
meskipun mengandung atom hidrogen tetapi tidak bersifat asam, sebab tidak dapat
melepaskan ion H+ ketika dilarutkan ke dalam air.
Semua asam yang telah
dibicarakan mengandung hidrogen, tetapi ada senyawa yang tidak mempunyai atom
hidrogen tetapi bersifat asam yaitu beberapa oksida bukan logam, sebab mereka
dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion H+. oksida semacam ini
disebut oksida asam. Contoh yang umum adalah karbon oksida. Apabila dilarutkan
dalam air (misalnya dalam minuman yang mengandung soda), CO2 akan
bereaksi sebagai berikut.
CO2(g) + H2O(l)
H2CO3(aq)
Senyawa H2CO3 dinamakan asam karbonat, suatu asam diprotik lemah yang terdisosiasi dalam
dua tingkat, dimana ringkat pertamanya adalah
H2CO3(aq)
H+(aq) + HCO3-(aq)
Asam inilah yang
menyebabkan terbentuknya gua-gua batu kapur yang besar yang terdapat di
berbagai tempat di dunia. Air tanah
menjadi asam karena adanya CO2 dari udara yang larut di dalamnya
kemudian bereaksi dengan batu kapur (CaCO3) yang menetes.
CaCO3(s) + H2CO3 (aq)
Ca2+(aq) + 2 HCO3-(aq)
Hasil dari reaksi ini
adalah kalsium bikarbonat yang larut dan terbawa oleh air tanah dan menimbulkan
gua-gua besar seperti terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Gua (reaksi
antara H2CO3 dan
CaCO3 menyebabkan terbentuknya stalaktit dan stalakmit pada gua)
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion OH-. Basa akan
terasa licin jika mengenai kulit. Yang menyebabkan sifat basa adalah ion OH-.
Natrium hidroksida adalah contoh dari hidroksida ion.
Pada keadaan padat, zat ini terdiri dari ion logam dan ion hidroksida yang
apabila dilarutkan dalam air akan terdisosiasi.
NaOH(s) → Na+(aq) + OH–(aq)
Gambaran submikroskopik
NaOH yang dilarutkan dalam air dapat dilihat pada Gambar 5.
Sebagian
senyawa ion yang khas apabila dilarutkan dalam air, disosiasinya akan sempurna,
maka ion dari hidroksida logam adalah basa kuat. Contoh basa dari zat molekular
paling umum adalah NH3. Zat ini akan bereaksi dengan air membentuk
kesetimbangan.
NH3
merupakan contoh dari basa molekular yang juga merupakan basa lemah. Ionisasi NH3 dalam air sebagai berikut.
NH3(aq) + H2O (l)
NH4+(aq) + OH-(aq)
Gambaran
submikroskopik NH3 yang dilarutkan dalam air dapat dilihat pada
Gambar 6.
NH3
tidak mempunyai gugus OH namun NH3 dalam larutannya dapat
menghasilkan OH–. Reaksi NH3 dengan air membentuk suatu
kesetimbangan. hanya sebagian kecil dari molekul NH3 yang
terionisasi membentuk ion NH4+ dan ion OH-. Sehingga
pada gambaran submikroskopiknya terdapat lebih banyak molekul NH3
dibandingkan dengan molekul NH4+ dan OH-.
Perlu kalian ingat bahwa tidak semua senyawa
yang mengandung H pada strukturnya merupakan asam dan tidak semua senyawa yang
mengandung OH pada strukturnya merupakan basa.
Tabel
1. Beberapa asam dan basa
Asam (yang diberi tanda bintang adalah
elektrolit kuat dan dalam larutan terionisasi sempurna.
|
||||||||||
Asam monoprotik
HX →H+ + X-
|
HF
HCl
HBr
HI
HOCl
HClO2
|
Asam fluorida
Asam klorida*
Asam bromida*
Asam iodida*
Asam hipoklorit
Asam klorit
|
HClO3
HClO4
HIO4
HNO3
HNO2
HC2H3O2
|
Asam klorat*
Asam perklorat*
Asam periodat*
Asam nitrat*
Asam nitrit
Asam asetat
|
||||||
Asam diprotik
H2X →H+
+ HX-
HX- → H+
+ X-
|
H2SO4
H2SO3
H2CO3
H2C2O4
|
Asam sulfat*
Asam sulfit
Asam karbonat
Asam oksalat
|
H2S
H3PO3
|
Asam sulfida
Asam fosfit (hanya dua
hidrogen yang dapat diberikan sebagai proton)
|
||||||
Asam triprotik
H3X → H+
+ H2X-
H2X-→H+
+ HX2-
HX2- → H+
+ X3-
|
H3PO4
|
Asam fosfat (asam
ortofosfat)
|
|
|
||||||
Oksida asam khas
(oksida nonlogam)
|
SO2
SO3
N2O3
N2O5
P4O6
P4O10
|
SO2 + H2O
→ H2SO3
SO3 + H2O
→ H2SO4
N2O3
+ H2O → 2HNO2
N2O5
+ H2O → 2HNO3
P4O6
+ H2O →4H3PO3
P4O10
+ H2O → 4H3PO4
|
|
|||||||
Basa
|
|
|
|
|
||||||
Basa molekular
|
NH3
N2H4
NH2OH
|
Amonia
Hidrazin
hidroksilamin
|
(NH3 + H2O
NH4+ + OH-
(N2H4
+ H2O
N2H5+ + OH-
(NH2OH + H2O
NH3OH+ + OH‑
|
|||||||
Basa ionik
(basa kuat)
|
Hidroksida logam
NaOH
Ca(OH)2
|
M(OH)n →Mn+ + nOH-
|
||||||||
Oksida basa khas
](oksiida logam)
|
Na2O
K2O
CaO
SrO
BaO
|
M2O+ H2O
→ 2MOH
MO + H2O → M(OH)2
|
||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar